fbpx

Dr Desmond Ong Menjelaskan Transfer Latissimus Dorsi untuk Perbaikan Rotator Cuff dan Pentingnya Fisioterapi

Robekan rotator cuff adalah cedera bahu yang umum, terutama di antara atlet dan individu yang melakukan gerakan berulang di atas kepala. Dalam beberapa kasus, perbaikan bedah menggunakan cangkok diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan stabilitas. Latissimus Dorsi Transfer adalah teknik bedah yang mapan untuk tujuan ini.

Jika Anda menghadapi operasi rotator cuff di Singapura, Anda mungkin bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Fisioterapi memainkan peran penting dalam perjalanan pemulihan Anda setelah transfer latissimus dorsi. Artikel ini membahas manfaat fisioterapi setelah operasi ini dan membantu Anda menemukan fisioterapis yang qualified (berkualifikasi) di Singapura.

Mengenal Transfer Latissimus Dorsi untuk Perbaikan Rotator Cuff

Rotator cuff adalah sekumpulan otot dan tendon yang menstabilkan sendi bahu. Robekan pada rotator cuff dapat menyebabkan rasa sakit dan kelemahan yang signifikan. Ketika robekan besar atau kompleks, seorang ahli bedah mungkin merekomendasikan transfer latissimus dorsi.

Latissimus dorsi adalah otot besar di punggung Anda. Dalam prosedur ini, dokter bedah mengambil sebagian otot ini dan menggunakannya untuk memperkuat tendon rotator cuff yang robek. Ini memberikan kekuatan dan stabilitas tambahan pada sendi bahu. Latissimus Dorsi

Memahami Masalah Tendon: Dari Peradangan hingga Perbaikan

Tubuh kita bergantung pada tendon, jaringan kuat yang menghubungkan otot ke tulang, untuk kelancaran gerakan. Namun, penggunaan berlebihan atau stres dapat merusak tendon ini, yang menyebabkan berbagai kondisi. Mari kita bahas spektrum masalah tendon dan solusi potensial.

Dari Nyeri ke Bantuan: Mengatasi Tendinitis

Tendinitis adalah peradangan pada tendon, sering kali disebabkan oleh gerakan berulang. Biasanya ini muncul sebagai rasa sakit dan nyeri di sekitar area yang terkena. Kabar baiknya? Tendinitis biasanya dapat diobati dengan tindakan konservatif seperti fisioterapi atau obat penghilang rasa sakit. Intervensi dini adalah kunci untuk mengelola peradangan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Robekan dan Dampaknya: Robekan Tendon Sebagian vs. Penuh

Ketika tekanan pada tendon menjadi berlebihan, robekan dapat terjadi. Robekan ini bisa berupa robekan sebagian atau penuh:

  • Robekan Sebagian: Dalam skenario ini, hanya sebagian tendon yang robek atau berjumbai. Dengan perawatan dan istirahat yang tepat, robekan sebagian biasanya dapat sembuh dengan baik.
  • Robekan Penuh: Robekan penuh menandakan robekan total pada tendon. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan dan hilangnya fungsi yang signifikan pada area yang terkena.

Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk penyembuhan optimal setelah robekan tendon. Fisioterapi dapat memainkan peran penting dalam rehabilitasi untuk robekan sebagian dan penuh.

Robekan yang Tidak Dapat Diperbaiki di Bahu: Tantangan Rotator Cuff

Rotator cuff adalah sekumpulan tendon yang memberikan stabilitas pada sendi bahu. Robekan penuh pada rotator cuff bisa menjadi tidak dapat diperbaiki jika dibiarkan terlalu lama tanpa pengobatan. Ini berarti tendon yang rusak terlalu lemah atau robek untuk disambung kembali.

Dalam kasus yang parah, mungkin secara harfiah tidak ada jaringan tendon yang dapat digunakan tersisa, sehingga diperlukan pembedahan untuk mengatasi masalah tersebut.

Intervensi Bedah: Transfer Latissimus Dorsi untuk Robekan yang Tidak Dapat Diperbaiki

Salah satu pilihan bedah untuk robekan rotator cuff yang tidak dapat diperbaiki adalah transfer latissimus dorsi. Prosedur ini melibatkan pengambilan otot dari punggung Anda, yang disebut latissimus dorsi, dan memindahkannya untuk menggantikan fungsi tendon rotator cuff yang robek. Pada dasarnya, otot latissimus dorsi bertindak sebagai pengganti, mengembalikan stabilitas dan gerakan ke sendi bahu.

Dengan memahami berbagai tahap masalah tendon, mulai dari peradangan hingga robekan, kita dapat mengambil tindakan proaktif untuk mencegah cedera atau mencari pengobatan tepat waktu untuk penyembuhan optimal dan kembali ke fungsi penuh.

Mengapa Fisioterapi Sangat Penting Setelah Transfer Latissimus Dorsi

Meskipun operasi memperbaiki tendon yang robek, fisioterapi membantu Anda mendapatkan kembali fungsi dan gerakan bahu yang optimal. Berikut ini cara fisioterapi bermanfaat untuk pemulihan Anda:

  • Pengelolaan Nyeri: Fisioterapis menggunakan teknik terapi manual seperti pijatan dan mobilisasi untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan setelah operasi. Mereka mungkin juga menggunakan modalitas seperti ultrasound atau stimulasi listrik untuk meningkatkan penyembuhan.
  • Pengelolaan Jaringan Parut: Pembedahan dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, yang dapat membatasi gerakan. Fisioterapis menggunakan teknik mobilisasi jaringan parut untuk meningkatkan fleksibilitas dan jangkauan gerak.
  • Latihan Penguatan: Mendapatkan kembali kekuatan pada otot bahu, termasuk rotator cuff yang sudah diperbaiki dan latissimus dorsi itu sendiri, sangat penting untuk mendapatkan kembali fungsi penuh. Fisioterapis merancang program latihan individual untuk memperkuat otot-otot ini secara bertahap.
  • Meningkatkan Jangkauan Gerak: Setelah operasi, jangkauan gerak bahu Anda mungkin terbatas. Fisioterapis akan memandu Anda melalui latihan peregangan ringan untuk mengembalikan jangkauan gerak penuh bahu secara bertahap.
  • Pelatihan Keseimbangan dan Koordinasi: Mendapatkan kembali keseimbangan dan koordinasi pada sendi bahu Anda penting untuk aktivitas sehari-hari. Fisioterapis akan memasukkan latihan yang menantang proprioception (kesadaran tubuh) Anda dan meningkatkan kemampuan Anda untuk mengontrol gerakan bahu.

Menemukan Fisioterapis Berkualitas di Indonesia

Banyak klinik fisioterapi di Singapura menawarkan program rehabilitasi pasca operasi untuk pasien perbaikan rotator cuff. Berikut adalah beberapa tips untuk menemukan fisioterapis yang tepat untuk Anda:

  • Cari yang berpengalaman: Pilih fisioterapis yang berpengalaman merawat pasien yang telah menjalani operasi transfer latissimus dorsi.
  • Pertimbangkan lokasi: Pilih klinik yang berlokasi strategis dekat rumah atau tempat kerja Anda untuk memudahkan menghadiri sesi terapi.
  • Baca ulasan dan testimoni: Cari ulasan dan testimoni online dari pasien sebelumnya untuk menilai reputasi klinik.
  • Jadwalkan konsultasi: Diskusikan kebutuhan dan tujuan spesifik Anda dengan fisioterapis untuk memastikan mereka memahami kasus Anda dan dapat membuat rencana rehabilitasi individual.

Ingat, fisioterapi adalah bagian integral dari perjalanan pemulihan Anda setelah operasi transfer latissimus dorsi. Dengan dedikasi dan fisioterapis yang qualified (berkualifikasi) di sisi Anda, Anda dapat kembali mendapatkan fungsi bahu yang optimal dan kembali ke aktivitas sehari-hari tanpa rasa sakit.

Bagaimana bikin janji sama Dr Desmond?

Untuk membuat janji temu dengan Dr Ruben Manohara, rincian kontaknya adalah

Untuk Physioactive Singapore, temukan lokasi terdekat Anda di: www.physioactive.sg

Untuk Physioactive Indonesia, booking langsung online here.

Related Articles

© 2019 - PT Nasma Physio Active. All rights reserved.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.